Wednesday, January 20, 2010

avatar





Lega juga karena bisa nonton film Avatar, maklum malam minggu kemarin nggak dapat tiket avatar. Film yang menghabiskan dana USD 300 juta ini, benar2 luar biasa, terutama dari efek visual. Dengan durasi kurang lebih 2,5 jam, film ini benar-benar memukau, menyajikan dunia Pandora yang begitu indah. Keindahan dunia Pandora dengan kehidupan bangsa Na'vi yang begitu ketenangan, penghormatan kepada tumbuhan, penghormatan kepada unsur-unsur alam, sungguh buatku terpana.

Aq jadi berpikir apa yang melatar belakangi sang penulis skenario film ini???

Apakah film ini merupakan sindiran kepada manusia, yang seringkali merusak alam, menebang hutan sembarangan? merusak ekosistem demi memuaskan ambisi belaka.

Berapa banyak pohon-pohon ditebang tanpa perencanaan yang matang atas penanaman pohon kembali? berapa banyak sawah yang dialihkan fungsinya, diubah menjadi bangunan beton, berapa banyak lahan dirumah kita yang kita semen sehingga tidak tersedia lagi bagi tanah untuk bernafas?

Toh ketamakan manusia dalam mengeksploitasi bumi ini terkadang sudah melebihi kemampuan bumi untuk menanggung akibatnya. Andai bumi bisa bersuara?

Tapi ya Bumi, atau Alam, bisa berbicara dengan halus namun memberikan efek yang luar biasa bagi manusia. Semisal: Gempa Bumi, Angin taufan/Badai, Banjir, dsb, dan ketika semua bencana alam itu terjadi manusia hanya bisa menangis, mungkin ada yang tersadar krn seringkali menyakiti bumi, mungkin ada yang menyalahkan Tuhan atas bencana yang terjadi, mungkin ada yang senang dengan bencana tsb, toh mengurangi jumlah penduduk dimuka bumi ini.

Peperangan dengan menggunakan senjata kimia, nuklir, bom, dsb tentulah berdampak pada bumi.

Jika ada beberapa orang yang ingin bunuh diri akibat putus asa krn tidak bisa hidup dalam Dunia Pandora, mungkin saja hal itu terjadi, spt yang dilansir oleh beberapa situs berita di-internet. Manusia sudah menjadi begitu putus asa, dan membutuhkan keindahan alam yang disajikan oleh dunia Pandora, dunia yang ada pada film, dunia maya, ......

Semoga kita bisa lebih menghargai bumi ini, bisa memberikan kesempatan bagi tanah untuk menghirup udara...., bisa memberikan kesempatan kepada tumbuhan untuk tumbuh menghiasi dunia ini dengan suasana yang hijau, rindang, dan sejuk.

Satu pertanyaan lagi:
Apakah film ini dibuat untuk menyindir pendudukan bangsa Eropa atas Suku Indian?

Suku Indian merupakan suku bangsa asli Amerika Serikat. Jauh sebelum bangsa kulit putih (Eropa) menginjakkan kaki ke benua Amerika, suku Indian telah mendiami Amerika.
Diperkirakan, suku Indian datang ke Amerika pada jaman es, sekitar 20 ribu – 30 ribu tahun lalu. Kala itu, populasi suku Indian sekitar 10 juta, mendiami wilayah dari Amerika Serikat hingga Meksiko.
Orang Eropa datang ke Benua Amerika pada abad 16 – 17. Mereka menemui suku Indian memiliki kekayaan alam alam yang berlimpah. Bangsa Eropa menjajah suku Indian. Orang Eropa menguras kekayaan alam Indian, berupa hasil hutan seperti kayu dan binatang. Terjadi perang besar antara suku Indian melawan orang Eropa. Suku Indian kalah, terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap orang Indian. Presiden Andrew Jakson melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap suku Indian pada tahun 1830. Perang Eropa melawan suku Indian berakhir pada abad 19.
Kini, populasi suku Indian merosot drastis. Menurut sensus, populasi suku Indian di Amerika Serikat hanya sekitar 1,5 juta orang. Mereka hidup sebagai warga negara “kelas dua” yang terbelakang dan miskin.

0 comments:

 

Blog Template by YummyLolly.com