Monday, June 29, 2009

Film King, Film yang paling INDONESIA


Gresik, 30 Juni 2009

Sebelum nonton film KING, aq sempat nonton film GARUDA DIDADAKU. Dua film keluarga yang tak jauh dari dunia anak-anak. Yah dua film yang pas untuk mengisi liburan sekolah. Kalo disuruh mana yang lebih bagus Film King dan Film Garuda Didadaku, secara personal aq lebih suka KING. Tapi kedua film ini memang bagus, edukatif sekali. Menceritakan kehidupan keluarga kecil, anak dan ayah (ibu yang sudah meninggal) di sebuah desa di Jawa Timur (banyuwangi kalo nggak salah). Sang ayah mengidolakan Liem Swie King, hingga anaknya diberi nama King dengan harapan dapat berprestasi sebagai atlet bulu tangkis seperti Liem Swie King.Dan yang nggak kalah menariknya adalah pemandangan alam yang ditangkap oleh kamera, merekam keindahan kawah Ijen LUAR BIASA INDAHNYA, SUNGGUH AGUNG....menampilkan banyak rusa atau menjangan di semak-semak rerumputan yang dilihat dari atas. Sempat merinding ketika mendengarkan lagu Indonesia Raya berkumandang.
Setidaknya film ini buat aq lebih bangga dan makin cinta dengan INDONESIA.
Ringkasan cerita dikutip dari :
SUTRADARA: Ari Sihasale, GENRE: Drama, Keluarga, SKENARIO: Dirmawan Hatta, IDE CERITA: Ari Sihasale, Nia Sihasale, dan Andhy Pulung, PEMAIN: Rangga Raditya, Lucky Martin, Surya Saputra, Mamiek Prakoso, Ariyo Wahab, Wulan Guritno, Yati Surachman, dan Wawan Wanisar, RILIS: 25 Juni 2009.Sebuah film yang terinspirasi kisah kesuksesan salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Liem Swie King. Menyalakan kembali rasa nasionalisme kita. Sajian yang sarat nilai-nilai kehidupan. Inilah debut yang manis bagi Ari Sihasale sebagai sutradara. Alkisah, nun jauh di sebuah desa di wilayah Banyuwangi, perbatasan Situbondo, Jawa Timur, hidup sebuah keluarga yang dihuni Tedjo (diperankan gemilang komedian senior Mamiek Prakoso) dan anaknya, Guntur (Rangga Raditya). Tak ada yang istimewa dari mereka, kecuali memiliki mimpi yang besar untuk menjadi orang besar. Ya, itulah Tedjo, duda beranak satu yang ditinggal mati istrinya. Kedekatannya dengan dunia bulu tangkis—meski sebatas pengepul bulu-bulu unggas untuk bahan pembuatan shuttlecock (kok)—membuatnya begitu terobsesi untuk menjadikan anaknya sebagai atlet bulutangkis yang tangguh. Bayang-bayang ketangguhan legenda bulutangkis Indonesia Liem Swie King di ajang All England begitu tertanam dalam benak Tedjo. Ia menari-nari dan selalu menghipnotis pikirannya. Ia berharap kelak Guntur, anaknya, bisa mengikuti jejak prestasi sang idola. Tedjo begitu yakin akan hal itu. Sebab, bakat itu sudah ada dalam diri Guntur. Ia terbilang tangguh sebagai pemain bulutangkis, meski sebatas jago kampung. Sayang, Tedjo justru malah terjebak obsesinya sendiri. Ia kadang bersikap kaku dan terkesan memaksakan keinginannya kepada anaknya. Niatnya mulia, namun tak tertuang baik dalam jalinan komunikasi yang hangat. Hasilnya, malah pertentangan yang muncul. Gap antardua generasi itu akhirnya terbentuk. Guntur bahkan tak tahu, bapaknya memang punya keinginan besar untuk menyalurkan hobinya di dunia bulu tangkis. Guntur juga tidak tahu, ketika salah satu pesawat televisi di rumahnya ditukar sang ayah hanya demi mendapatkan raket agar bisa digunakan anaknya dalam sebuah pertandingan. Yang Guntur tahu, bapaknya hanya bisa menghukumnya dengan berlari mengelilingi lapangan berkali-kali atau loncat katak berulang-ulang. Dua ego dari dua generasi yang berbeda muncul menjadi konflik yang menarik, mengajak penonton untuk bercermin dan mawas diri. "Ini memang bukan hanya film anak-anak, tapi juga mereka yang lebih dewasa," ujar Ari Sihasale seusai pemutaran perdana film layar lebar pertamanya itu. Satu hal yang juga cukup menarik dari film yang ceritanya muncul dari kendornya prestasi tim nasional bulu tangkis Indonesia di sejumlah event bergengsi adalah usaha Guntur mencapai impiannya. Ia tak hanya ingin membanggakan ayahnya, tapi juga memenuhi cita-cita terdalamnya.Langkah besar, berawal dari langkah kecil. Proses inilah yang disampaikan secara gamblang dalam film KING ini. Dengan tekad dan kerja keras, Guntur mewujudkan mimpinya. Meski ia tak datang dari keluarga terpandang dan kaya raya, semangat yang membara justru memberinya daya menggapai mimpinya.Secara garis besar, film KING terasa memiliki kesamaan tema cerita dengan film Garuda di Dadaku, garapan sutradara Ifa Isfansyah, yang dirilis lebih dulu. Sebuah cerita, yang menghadirkan semangat dari seorang anak yang dibalut dengan persahabatan dan konflik dua generasi. Sosok Raden (Lucky Martin), sahabat Guntur, mengingatkan kita kepada sosok Heri (diperankan Aldo Tansani), sahabat Bayu (Emir Mahira) dalam film Garuda di Dadaku. Begitu pula sosok Michelle (Valerie Thomas) muncul seperti mewakili sosok Zahra (Marsha Aruan) dalam film yang sama. Pertentangan yang yang dihadirkan pun nyaris sebangun. Jika di film KING ada tokoh Tedjo, di Garuda di Dadaku muncul sosok Usman (Ikranegara), kakek dari tokoh utamanya. Dua tokoh ini menjadi benang merah yang begitu kentara. Meski begitu, tetap saja eksekusi sang sutradara justru memberi warna yang berbeda. Ari tak hanya sekadar menghadirkan cerita yang mengharu biru dan tawa lewat sosok Raden, tapi juga visualisasi yang indah bagi penonton. Kamera menangkap jelas momen-momen indah itu. Panorama Indonesia yang indah dan eksotik disajikan dalam balutan gambar yang begitu apik. Lansekap pedesaan yang tentram dan hangat, aura pegunungan yang memancarkan misteri, menjadi amunisi yang memberi nilai plus. Untuk yang satu ini, acungan jempol layak diberikan kepada Yudi Datau selaku Director of Photography film tersebut. Kekuatan lain juga datang dari Aksan Sjuman dan Titi Sjuman yang dipercaya menggarap ilustrasi musik untuk film ini dan soundtrack film yang diisi oleh Ipang "BIP" dan Ridho "Slank". Karya-karya mereka membawa penonton pada suasana batin yang bergelora, tapi kadang juga menyayat-nyayat. Ya, betapa kita bisa rasakan ketika sosok Raden, sahabat Guntur yang begitu tegar, tak kuasa menahan air mata ketika mendengar lagu kebangsaan Indonesia bergemuruh menyambut kemenangan putra terbaiknya.
Ah, mengapa pula air mata ini tumpah ya... Sungguh film yang mengharukan

Wednesday, June 24, 2009

Reading Niken's Blog

Gresik, 25 Juni 2009

Iseng-iseng baca blog-nya Niken:
Wajahmu mengalihkan duniaq
lately.... i know someone...he's kind, humories, handsome, and wise.........everything he's done make me happy...thx God for give me this man....between my sadness and my doubtfull........he change my live a lot.......and bring bright in to my dark..........but i know soon or latter i will lost him cz there's a big river between us.....if i want i can cross it but i choose to not i choose to stand still here with my tears and my feeling...............
Ide setelah membaca tulisan Niken:
Hmm tulisan yang touchy banget, terkadang cinta yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada...,terkadang kita merasa yakin dengan mencintai seseorang..., namun ketika hubungan tsb dijalani, malah membuat kita menderita (atau lebih pas-nya "tidak nyaman"), terkadang orang lain (atau teman baru-yang belum kita kenal pribadinya dgn baik) kita anggap dia lah orang yang paling memahami, mengerti apa yang kita mau,...teman baru yang bisa membuat kita bahagia, tertawa lepas, namun...terkadang ketika kita memutuskan meninggalkan kekasih kita dan menjalin hubungan dengan "teman baru", rupanya hubungan dengan "teman baru" pun tidak berjalan mulus...
Kita jadi bertanya, kenapa teman baruku itu jadi berubah???
terkadang dengan adanya "STATUS/KOMITMENT-PACAR", malah menimbulkan KETIDAKNYAMANAN...Singkatnya, MUNGKIN dia tidak COCOK untuk menjadi PACARKU, dia lebih cocok untuk jadi teman bahkan SAHABAT. Lalu,...TTM gitu??? Padahal kita butuh yang namanya SUATU KEPASTIAN atau STATUS/KOMITMENT untuk membuat hubungan itu SPECIAL yah seperti hubungan yang punya kekuatan HUKUM. Sehingga banyak orang yang merasa pentingnya status PACARAN/PERNIKAHAN. Kalo di budaya barat, MENIKAH itu merupakan tahapan yang tertinggi dalam hubungan dua insan yang saling mencinta dengan keyakinan hubungan tersebut memang layak untuk dipertahankan hingga akhir usia, yah setidaknya sepasang sejoli itu yakin mereka berdua akan MENGHABISKAN SISA HIDUPNYA BERDUA hingga MAUT MEMISAHKAN.
Tidak jarang kita jumpai pasangan yang sudah memiliki anak tapi belum menikah (lho kok bisa yah???), yah namanya juga dunia barat.... Kalo di Indonesia ini sudah disebut KUMPUL KEBO.
Apa seh enaknya kumpul kebo???
1. dosa
2. kasihan anak-nya (anak haram donk)
3. nggak diakui hak-hak nya (terutama dr segi pajak)
Kok mau kumpul kebo?
1. yah belum yakin ama pasangan
2. belum punya duit untuk nikah
3. lebih nyaman kalo tidak diikat pernikahan (toh hanya formalitas yang dibuat manusia)
4. tidak disetujui kedua belah pihak keluarga (yah mungkin perbedaan agama, kasta, dsb)
wush, aq mau kumpul kebo (domestic partnership-itu mungkin istilahnya di negara bule) krn pgn coba gimana rasanya tinggal 1 rumah dengan pasangan, yah sebagai proses mengenal pasangan sebelum menikah suatu saat nanti...kan kalo udah tinggal serumah kita bisa tau sikap, sifat, pemikiran pasangan kita...kira-kira dia cocok nggak yah ama aq? kira-kira aq nyaman nggak yah tinggal ama dia? dan masih banyak lagi kira-kira lainnya......
Yei..... kok nyari pasangan yang cocok seh??? ndak ada lagi pasangan yang sempurna...
Aq tidak ingin mencari pasangan yang sempurna, karena hidup memang tidak sempurna.
Peace yo...

Tuesday, June 23, 2009

Debat Capres dan Cawapres

Gresik, 24 Juni 2009
Setelah menyaksikan debat capres tanggal 18 Juni 2009 dan debat cawapres tanggal 23 Juni 2009 kemarin, kok datar-datar saja ya debatnya. Dibandingkan debat capres, debat cawapres-nya lebih seru. Materi yang disampaikan masing2 capres dan cawapres masih terlalu umum, yang aq tunggu-tunggu sebenarnya Program-program yang ditawarkan masing2 pasangan capres dan cawapres. Prabowo memiliki PROGRAM-PROGRAM yang JELAS.....dan menyuarakan PERUBAHAN.
Yusuf Kalo dengan slogan "LEBIH CEPAT LEBIH BAIK", setuju banget ama tagline ini, dan kudu diikuti dengan REFORMASI BIROKRASI yang berbelit-belit dan cenderung KKN plus PUNGLI.
SBY, salut untuk program ASKESKIN, BLT, komitmen thd pemberantasan KKN, tapi Pendidikan kok malah DILIBERALISASI????.

Sunday, June 14, 2009

Travel : Gresik-Jepara-Semarang-Kudus-Gresik

Gresik, 15 Juni 2009
Dalam rangka menghadiri resepsi pernikahan teman kantor yaitu Danang, yang rencananya diadakan tgl 14 Juni 2009 Pukul 11.00 WIB di kota Kudus, maka segerombolan cowok-cowok keren sepakat untuk melakukan perjalanan....gini ceritanya lengkapnya.
Gresik, 12 Juni 2009
Abies pulang kantor, buruan pinjam mobil ama Erinto ke Laju, dapat Avanza...isi bensin...tidur bentar, packing, ke mes nya Dimun (sbg upaya membujuk Dimun agar gabung dengan kita-kita), hmmm gagal deh hehehe, akhirnya tim yang berangkat yah Aq, Erinto, Ruli, dan Rino. Berangkat dari Gresik jam 23.00...
Jepara, 13 Juni 2009












Mampir ke kota Jepara, ke kawasan wisata "Ocean Park Kura-Kura". Krn menurut saran teman kami, Ruri, di Jepara ada Pantai Kartini, dgn pemandangan bawah laut yang indah, ada lumba-lumbanya pula, hmm, ada Ocean Park Kura-kura, dengan bentuk bangunan berupa Kura-kura besar banget gitu,hmm agak kecewa juga ketika sampai disana karena ndak ada pantainya hiks hiks hiks, setelah puas menghirup udara laut, lanjut ke alun-alun Jepara, ada bubur ayam neh...makan dulu...eh nggak disangka rupanya tempat kita makan bubur ayam itu belakangnya ada Museum R A Kartini. Mengenai bubur ayam ini, ENAK BANGET walau berupa gerobak dorong tapi banyak lho yang mampir, maklum di pusat alun-alun kota Jepara, rupanya animo anak2 SD untuk mengunjungi Museum R A Kartini tinggi loh, banyak rombongan wisata siswa-siswi SD yang memasuki area Museum tsb, hmmm jadi ingat masa kecil dulu....Lanjutkan perjalanan, wah walau hanya melalui driving car viewing, kita bis alihat keindahan kerajinan seni ukir khas kota Jepara terkenal itu... next menghabiskan waktu lebih lama untuk hunting furniture di kota Jepara.
Semarang, 13 Juni 2009














Tiba di kota Semarang sekitar jam 12-an siang, muter-muter nyari penginapan, finally stay di Novotel, jalan Pemuda. Puas berendam...lanjut hunting t4 makan, mampir ke Java Mall (yang menurut salah satu teman kuliahku merupakan mall terbesar di smg) hmm mampir makan siang di Rumah Makan Ayam Goreng Lombok Idjo, Jalan Gadjah Mada No. 158 Smg, koment tentang masakan nya LUAR BIASA ENAK-nya, kalo ke Kota Semarang KUDU makan di t4 ini. Setelah kenyang dengan santapan ayam, lanjut ke ...









Lawang Sewu, penasaran gimana seremnya gedung itu...abis neh t4 sering dijadikan t4 syuting film horor, jadi t4 object pemotretan...Tiket masuk LS Rp 5.000/orang, trus ada tour guide-nya (kasih tips yah hehehe). Nggak sempat ke ruang bawah tanah krn udah pukul 17.00, buka lagi jam 19.00 ampe jam 24.00. Wah kebayang donk seremnya kalo harus kembali ke t4 itu diwaktu malam hari, takutnya kalo sendirian, kalo rame2 yah nggak lah hehehe. Puas foto-fotoan di LS, nyebrang ke taman kota ada Tugu Muda, hmm jadi iri, di kota Gresik nggak ada taman kota sebesar itu hiks hiks hiks.
Balik ke Hotel, berendam di Whirpool ama Erinto, mandi, keluar makan malam di Sego Bakar Ayam Panggang Setan (jadi ingat Rawon Setan, Surabaya), di jalan Gadjah Mada No. 17, Smg.









Semarang, 14 Juni 2009
Bangun pagi, trus renang ama Ruri, lanjut makan pagi ama mas Rino, check-out, beli oleh-oleh di kawasan Pandanaran, beli Lunpia, ehm Lunpia atau LUMPIA yah.... abies di sepanjang jalan di Semarang tulisannya LUNPIA, lanjut ke Kota Kudus.



















































































Kudus, 14 Juni 2009
Sampai di t4 resepsi pernikahan Danang, sekitar pukul 11.10 WIB. Bertemu dengan rombongan Pak Udin sekeluarga, rombongan mbak Henny (Mita, Pandu, Kiss, Dimun), Iwan dan istri. Hmm sayang nggak ketemu Sigit dan Budi krn mereka masih on the way gitu deh.
















Cabut dr resepsi, menuju rumah temannya mbak Henny, trus makan siang di Rumah Makan Sari Rasa Garang Asem Ayam Kudus. Kalo ke Kota Kudus KUDU MAKAN di t4 ini, SEGAR BANGET Garang asemnya. Lanjut beli oleh-oleh k perjalanan menuju Gresik....ehas kota Kudus di Pusat Jenang Tiga-Tiga, jalan Sunan Muria 33, Kudus. Lanjutits tunggu dulu sampai di Tuban, foto foto dulu, hmmm ketemu ama Sigit dan Budi, benar2 raider sejati, dr Gresik ke Semarang naik sepeda motor, jadi ingat dulu ke Jogja naik spd motor hehehehe. lanjut deh ke Gresik, tiba di mess jam 22.00 capek deh.....















Tuesday, June 9, 2009

Buku "Sex After Dugem"


Gresik, 10 Juni 2009

Minggu kemarin, sempat beli buku 'Sex After Dugem, catatan seorang copy writer" karya Budiman Hakim. Ada 34 cerita ringan dalam buku tersebut, dari ke 34 cerita tsb ada 6 cerita yang paling aq suka yaitu:
1. Tuhan itu selalu online
2. Pesta perkawinan
3. Cimeng
4. Si Mu'an anak betawi
5. Kuburan
6. Nostalgia Pecinta Alam

Hmmm neh buku mengandung cerita yang begitu manusiawi, hal-hal kecil yang terkadang terlewatkan begitu saja. Namun ketika dihadirkan dalam bentuk tulisan, kita bisa senyum, tertawa, mengelus dada, manggut-manggut dan segudang ekspresi lainnya akan muncul ketika ngebaca neh buku, at least aq bisa tertawa lepas ketika membacanya. Bahasa yang dipakai ringan, apa adanya, dan jujur, itu yang aq suka.

Monday, June 8, 2009

Kita semua RASIS

Gresik, 09 Juni 2009
Jadi ingat masa SD, SMP, SMA dan Kuliah...jaman doloe kalo di sekolahan atau di kampus pasti ada gank-gank(kok kedengaran seram yah)-nya yah atau kelompok-kelompok gitu lah dalam bergaul. Ada kelompok religius/alim, kelompok kutu buku/akademisi, kelompok artis, kelompok band, kelompok Pecinta Alam, kelompok OSIS, kelompok basket, kelompok bola, kelompok Tak Dianggap, kelompok Cina dan masih banyak kelompok2 lainnya....
Yah semuanya bisa dilihat dengan jelas, ini kelompok kalo kemana-mana selalu bareng, ini kelompok yang sukanya cuman minjam catatan atau berangkat pagi-pagi ke sekolah atau kampus untuk pinjam jawaban tugas, ini kelompok yang selalu jadi pusat perhatian, ini kelompok yang biangnya onar, dsb.
Bahkan tempat tongkrongan kantin pun udah ada kotak-kotaknya, ini kantin yang mahal, biasanya dihuni oleh kalangan berduit, ini kantin kaum pinggiran, hmmm yah itulah kenyataannya.
Ada yang tidak suka bergaul, atau menyapa kelompok China, begitu pual sebaliknya, yah kalo ada perlunya ajah baru saling berbicara.
Ada yang tidak suka bergaul dengan kelompok alim, begitu pula sebaliknya.
Sadar atau tidak.....sebenarnya kita semua RASIS.

Terminator Salvation


































Gresik, 7 Juni 2009

Neh film okay banget, dr awal udah buat deg2an......ampe akhir seru abies..............
 

Blog Template by YummyLolly.com