Friday, May 28, 2010

Prince of Persia




Jakarta (ANTARA) -- Bagi para pecandu games komputer, "Price of Persia" bukanlah barang baru. "Game console" itu telah diproduksi berseri-seri oleh Ubisof, perusahaan "sofware games" komputer ternama.
Sejak dirilis pertama kali, "Prince of Persia" selalu mendapat sambutan yang luar biasa. Dan setiap tahun, para pecandu games selalu menunggu rilis terbaru "Prince of Persia". Pendeknya "Prince of Persia" telah menjadi legenda bagi para pecandu games.
Kini, "Prince of Persia", "naik panggung" layar lebar. Dan cerita "jam pasir" itu dikemas dalam film bioskop, dengan mengharap kesusesan yang setara dengan versi gamesnya.
"Prince of Persia" diawali dengan serangan yang dilakukan oleh tentara Persia ke negeri suci Alamut, yang dipimpin seorang puteri bernama Tamina (Gemma Arterton) yang sangat cantik.
Penyerangan oleh tentara Persia dilakukan oleh tiga orang pangeran yakni Tus (Richard Coyle), Garsiv (Toby Kebbell), dan Dastan (Jake Gyllenhaal).
Tus dan Garsiv merupakan anak kandung raja Sharaman, sedangkan Dastan merupakan anak angkat yang ditemukan oleh raja di jalanan dan berhasil menarik hati orang nomor satu di Persia itu karena keberaniannya.
Karena besar di jalanan, perilaku Dastan lebih urakan dibanding kedua saudaranya, namun dia sangat bertanggung jawab besar untuk menjaga kehormatan kerajaannya.
Meskipun hanya anak angkat, Dastan sangat mencintai kerajaan Persia dan keluarganya.
Penyerangan ke Alamut dilakukan oleh Dastan bersaudara karena mendengar kabar dari sang paman atau adik raja Sharaman, bernama Nizam (Sir Ben Kingsley) bahwa negeri suci itu membantu pasokan senjata untuk musuh-musuh Persia.
Akhirnya, dalam waktu singkat, Alamut berhasil ditaklukkan oleh tentara Persia yang memang terkenal selalu menang dalam peperangan dan pangeran Dastan menemukan sebuah belati istimewa.
Raja Sharaman yang mendengar ketiga anaknya menyerang kerajaan Alamut sangat murka, ia berprinsip negeri suci itu harus dilindungi.
Namun, karena mendengar berbagai pertimbangan dari ketiga puteranya dan adiknya Nizam mengenai alasan penyerangan ke Alamut, maka raja mengalah meskipun tetap kecewa.
Dalam pesta perayaan kemenangan Persia, Dastan atas usul Tus dan Nizam memberikan sang raja jubah suci yang didatangkan dari Alamut.
Bahkan, jubah tersebut juga telah dipersiapkan oleh Tus dan Nizam, sehingga Dastan hanya tinggal memberikannya saja pada sang raja.
Siapa sangka, jubah tersebut mengandung racun sehingga sang raja yang baru sebentar mengenakan baju kebesaran hadiah dari Dastan itu tewas seketika.

Hal itu menyebabkan Dastan diburu dan terancam dihukum mati, karena dianggap membunuh raja. Dastan yang merasa tidak bersalah karena menerima jubah tersebut dari Tus dan Nizam melarikan diri.
Dalam pelariannya, Tamina ikut mendampingi Dastan, karena tanpa sepengetahuan Dastan sang puteri cantik ingin merebut kembali belati istimewa yang berhasil ditemukan Dastan.
Selama beberapa hari melarikan diri, dan mencoba mengungkap kebenaran, Dastan menemukan kenyataan bahwa ternyata, sang paman, Nizam merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas segala insiden.
Nizam merekayasa semua hal, karena ingin merebut belati istimewa yang berhasil ditemukan Dastan di negeri suci Alamut.
Ternyata belati tersebut memiliki kekuatan untuk membuka wadah pasir waktu, pasir yang bisa mengembalikan waktu ke masa lampau.
Akhirnya, Dastan dan Tamia terlibat dalam perang dan petualangan yang memikat demi menyelamatkan belati dan menjaganya dari tangan orang yang tidak bertanggung jawab.
Di negeri Alamut ada kepercayaan jika belati tersebut jatuh ke tangan orang jahat, masa waktu bisa diputarbalikkan sesukanya dan dewa-dewa di langit akan murka sehinga bias menimbulkan bencana besar yang mengamcam manusia.
Secara keseluruhan, jalan cerita film garapan Mike Newell itu luar biasa menarik dan membuat orang yang menontonnya menjadi penasaran pada akhir ceritanya.
Aksi bela diri dan perang yang ditonjolkan dalam film yang bernuansa Timur Tengah tersebut juga cukup mengagumkan.
Jake Gyllenhaal yang pernah bermain dalam film The Day After Tomorrow juga berhasil memerankan tokohnya sebagai Pangeran Dastan dengan baik.
Penampilannya yang memukau dan keelokan wajahnya bisa membuat penonton dari kaum waha "betah" berlama-lama menatap layar.
Gemma Arterton juga berhasil mengimbangi peran Jake Gyllenhaal dengan bagus lewat kemampuan aktingnya yang sebelumnya sudah teruji melalui film Quantum of Solace dan Clash of The Titans.
Kecantikan wajah Gemma yang disebut-sebut bakal menjadi kandidat pengganti Megan Fox di Transformers 3 juga membuatnya terlihat pas untuk memerankan tokoh puteri Tamina.
Film tersebut juga memiliki spesial efek dan visualisasi yang cukup bagus sehingga cukup layak untuk dijadikan tontonan keluarga di masa liburan.
Sumber: http://id.news.yahoo.com/antr/20100528/ten-resensi-film-prince-of-persia-dan-pa-723204b.html

Monday, May 24, 2010

Hatchiko

 Udah pernah nonton film Hatchiko? kalo belum kudu ditonton neh film.

 Hachiko bercerita tentang seekor anjing yang "ditemukan" oleh seorang professor guru musik di stasiun kereta. keduanya memiliki ikatan batin yang sangat kuat. bahkan hatchi, dengan setianya mengantar proffesor yang ingin pergi bekerja setiap hari sampai stasiun, dan kemudian menjemputnya kembali pada pukul 5 sore, saat sang professor pulang. Kegiatan rutin itu berlangsung beberapa tahun, hingga pada suatu waktu, saat sedang mengajar, proffesor itu terkena serangan jantung dan langsung meninggal di tempat, sementara itu di stasiun, hachi dengan setianya menanti kedatangan sang professor tersebut. ia tak pernah tau kalau professor,majikan sekaligus sahabatnya itu tidak akan pernah pulang lagi. namun ia terus saja menanti.... setiap hari... setiap jam 5 sore, hachi dengan setia duduk di depan stasiun sampai hampir 10 tahun, sampai ia mati. Cerita hachiko sebenarnya adalah kisah nyata.terjadi di kota Shibuya, Jepang. bahkan di stasiun kereta shibuya, kita akan menemukan patung hatchiko di depan stasiun, tepat dimana ia selalu duduk menunggu tuannya pulang setiap hari.

 Cerita aslinya:

Lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Ōshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, Hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis Akita Inu. Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Ōdate, 14 Januari 1924. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 jam, Hachi sampai di Stasiun Ueno, Tokyo.

Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Profesor Ueno adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara Hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing Akita Inu, namun semuanya tidak berumur panjang. Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, Hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, S dan John. Sekarang, lokasi bekas rumah keluarga Ueno diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Store sekarang.

Ketika Profesor Ueno berangkat bekerja, Hachi selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang. Di pagi hari, bersama S dan John, Hachi kadang-kadang mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya. Di petang hari, Hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput.

Pada 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, dan tidak mau makan selama 3 hari. Menjelang hari pemakaman Profesor Ueno, upacara tsuya (jaga malam untuk orang meninggal) dilangsungkan pada malam hari 25 Mei 1925. Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal. Ditemani John dan S, ia pergi juga ke stasiun untuk menjemput majikannya.

Nasib malang ikut menimpa Hachi karena Yae harus meninggalkan rumah almarhum Profesor Ueno. Yae ternyata tidak pernah dinikahi secara resmi. Hachi dan John dititipkan kepada salah seorang kerabat Yae yang memiliki toko kimono di kawasan Nihonbashi. Namun cara Hachi meloncat-loncat menyambut kedatangan pembeli ternyata tidak disukai. Ia kembali dititipkan di rumah seorang kerabat Yae di Asakusa. Kali ini, kehadiran Hachi menimbulkan pertengkaran antara pemiliknya dan tetangga di Asakusa. Akibatnya, Hachi dititipkan ke rumah putri angkat Profesor Ueno di Setayaga. Namun Hachi suka bermain di ladang dan merusak tanaman sayur-sayuran.

Pada musim gugur 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya. Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachi terlihat menunggu kepulangan majikan di Stasiun Shibuya.

Pada tahun 1932, kisah Hachi menunggu majikan di stasiun mengundang perhatian Hirokichi Saitō dari Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Prihatin atas perlakuan kasar yang sering dialami Hachi di stasiun, Saitō menulis kisah sedih tentang Hachi. Artikel tersebut dikirimkannya ke harian Tokyo Asahi Shimbun, dan dimuat dengan judul Itoshiya rōken monogatari ("Kisah Anjing Tua yang Tercinta"). Publik Jepang akhirnya mengetahui tentang kesetiaan Hachi yang terus menunggu kepulangan majikan. Setelah Hachi menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran kō (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang memanggilnya Hachikō.

Sekitar tahun 1933, kenalan Saitō, seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan kisah Hachikō. Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, Hachikō dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model. Andō berusaha mendahului laki-laki berumur yang mengaku sebagai orang yang dititipi Hachikō. Orang tersebut menjual kartu pos bergambar Hachikō untuk keuntungan pribadi. Pada bulan Januari 1934, Andō selesai menulis proposal untuk mendirikan patung Hachikō, dan proyek pengumpulan dana dimulai. Acara pengumpulan dana diadakan di Gedung Pemuda Jepang (Nihon Seinenkan), 10 Maret 1934. Sekitar tiga ribu penonton hadir untuk melihat Hachikō.

Patung perunggu Hachikō akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh Hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Andō juga membuat patung lain Hachikō yang sedang bertiarap. Setelah selesai pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kōjun.

Selepas pukul 06.00 pagi, tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachikō biasanya tidak pernah pergi ke sana. Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis.
Opset tubuh Hachikō di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Tokyo

Upacara perpisahan dengan Hachikō dihadiri orang banyak di Stasiun Shibuya, termasuk janda almarhum Profesor Ueno, pasangan suami istri tukang kebun Kobayashi, dan penduduk setempat. Biksu dari Myōyū-ji diundang untuk membacakan sutra. Upacara pemakaman Hachikō berlangsung seperti layaknya upacara pemakaman manusia. Hachikō dimakamkan di samping makam Profesor Ueno di Pemakaman Aoyama. Bagian luar tubuh Hachikō diopset, dan hingga kini dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo.
Patung Hachikō di depan Stasiun Ōdate

Pada 8 Juli 1935, patung Hachikō didirikan di kota kelahiran Hachikō di Ōdate. tepatnya di di depan Stasiun Ōdate. Patung tersebut dibuat serupa dengan patung Hachikō di Shibuya. Dua tahun berikutnya (1937), kisah Hachikō dimasukkan ke dalam buku pendidikan moral untuk murid kelas 2 sekolah rakyat di Jepang. Judulnya adalah On o wasureruna (Balas Budi Jangan Dilupakan).

Pada tahun 1944, di tengah berkecamuknya Perang Dunia II, patung perunggu Hachikō ikut dilebur untuk keperluan perang. Patung pengganti yang sekarang berada di Shibuya adalah patung yang selesai dibuat bulan Agustus 1948. Patung tersebut merupakan karya pematung Takeshi Andō, anak laki-laki Teru Andō.

Pintu keluar Stasiun JR Shibuya yang berdekatan dengan patung Hachikō disebut Pintu Keluar Hachikō. Sewaktu didirikan kembali tahun 1948, patung Hachikō diletakkan di bagian tengah halaman stasiun menghadap ke utara. Namun setelah dilakukan proyek perluasan halaman stasiun pada bulan Mei 1989, patung Hachikō dipindah ke tempatnya yang sekarang dan menghadap ke timur.

Berpetualang

Kalo mendengar temanku berkata: mari kita berpetualang ke manado (liburan kale).... atau eh loe tuh emang petualang sejati yah...hampir sebulan sekali ganti pasangan (petualang sex kale maksudnya)...atau loe nggak capek berpetualang terus, hidup menetap gitu loh (oh tinggal permanen)...atau gila loe yah kayak kutu loncat saja, berpetualang dari satu perusahaan ke perusahaan lain, emang yg loe cari apa (oh udah saatnya jadi pengusaha kalee).

Hidup tuh bisa ngebosenin banget kalo nggak ada yang namanya "petualangan". Aq nggak bisa ngebayangin hidup yang plain banget...hidup yang teratur bgt, hidup yang istilahnya yah gitu gitu saja... walau terkadang tanpa kita sadari kita membuat pola hidup sendiri.

Jenuh....ini mungkin yang banyak dihadapi oleh manusia di dunia ini...masalah yang dihadapi kian hari makin sulit... nggak heran juga kalo tiba2 ada orang yang memutuskan untuk bunuh diri krn dia udah nggak cinta lagi ama kehidupan ini atau dia udah muak dgn kondisi di muka bumi ini, atau dia nggak tau lagi alasan kenapa dia harus tetap hidup.

Salah satu curhat temanku:

Duh Don, gw bosan banget ama kerjaanku, pgnnya kerja yang santai, tapi banyak duit, bisa keliling dunia, wisata kuliner gitu, punya duit banyak, mau apa saja bisa dibeli.

Hmm mau ketawa gimana... mau jambak neh orang juga nggak enak (teman sendiri), mau jitak kepalanya (juga sungkan) hehehehe

Tapi wajar juga kok pasti hampir semua org menginginkan hal yang sama seperti temanku itu. Hmm salah satu temanku berceloteh:

Don, kalo mau cepat kaya gampang, jadi politisi saja...atau jadi koruptor hehehehe

Spontan aq teringat oleh berita2 di berbagai media... mulai kasus bank century, gayus, dsb. Kalo memang UANG sudah menjadi raja di atas raja, UANG sudah menjadi hal yang PALING UTAMA di dunia ini...
Jadi belingsatan juga ngebayangin orang TERKAYA didunia ....

Apa yang dilakukan orang TERKAYA di dunia....? mau beli apa saja bisa.... simpan duitnya dimana yah? (yang jelas nggak di Indonesia lha wong yang dijamin cuman 2 M).

Nggak usahlah jadi org terkaya di dunia...termasuk 10 orang TERKAYA di INDONESIA saja, aq nggak ngebayangin...

Pernah seh baca koran dimana terdapat urutan 10 orang kaya di Indonesia...dalam hatiku bertanya apakah kekayaan itu murni krn hasil usahanya atau krn hasil KORUPSI yah???? punya teman yang anaknya org kaya? hmm pasti tuh anak pake mobil mewah, pake mobilephone keluaran terbaru, tercanggih, termahal, kartu kredit unlimited, rumah mewah, tinggal di apartment mewah...tapi kalo itu semua hasil korupsi??? weleh weleh mending jadi orang miskin tapi kaya hati.

Sunday, May 23, 2010

hunting hunting hunting

Hari ini bangun jam 1 siang (maklum semalam dugem, padahal pulang jam 3 pagi lho dan nggak lanjut ke 66, krn honey bun bun harus kerja pagi), tapi kok bisa bangun ampe jam 1 siang yah....???. Bangun tidur yang diingat cuman aroma harum parfum Axxxl for man...gila neh parfum manis banget...awalnya tau neh parfum pas ke Centro, cium baunya....kayak bau teh...hmmm agak terlalu keras baunya...tapi setelah muter2 tuh mall, eh baunya kok makin enak yah, lanjut dugem juga masih okay, bangun tidur masih bau pula... hmm kudu beli neh...ke mall yang lain sekalian check harga hehehehe.

Sampai di mall, wah ada pameran tas...asyik mumpung semalam sempat penasaran ama travel bag yang didisplay di centro....harga nggak beda2 amat, model lumayan beda, termasuk jenis kain...ntar deh (status pending), krn masih mau check ama yang di Eager. Ke counter parfum, ada seh parfum yang dicari cuman nggak ada yang ukuran 50 ml, dan harganya lebih mahal pula (pending). Berburu travel book dapat 1 doank, krn keburu ditelfon honey bun bun...balik deh. Ambil laundry, refill aqua, anter baju kotor ke laundry, balik deh ke mall lagi ama honey bun bun, yah pgn tau pendapatnya dia ajah mengenai tas dan melanjutkan searching travel book. Wah baru kali ini lihat honey bun bun serius baca buku hehehehe. Alhasil dua travel book, 2 koran, 1 majalah ponsel dibeli, cabut ke denpasar, makan ditempat fave, trus lanjut ke eager, beli dah 1 travel bag yang nggak terlalu gede tapi cocok, dan honey bun bun juga suka....bayar, balik deh ke kuta ehhhh nggak jadi balik honey bun bun pgn makan roti cannai dan minum teh tarik...mampir deh ke kerobokan...hmmm hari ini padat bgt rasanya, padat karena kakinya dibuat jalan melulu dan cuci mata hehehe, tapi nggak tau kenapa senang bgt rasanya, bahkan honey bun-bun yang tadi ngantor ajah nggak kelihatan capek hehehehe.

Apa karena kita sama-sama excited yah... kalo dulu lihat sign currency rate cuek-cuek ajah, skrg jadi lebih care hehehe, mulai nabung dollar ah....

Sunday, May 9, 2010

Gempa.... gempa dan gempa

Cukup prihatin kalo nonton berita di TV ada kawasan yang dilanda gempa... yah beberapakali sempat mengalami gempa gitu, udah bingung gmana gt (apalagi selalu ngerasin gempa pas dalam keadaan tidur).

Korban gempa, baik manusia maupun fasilitas umum....wuih butuh dana untuk renovasi.....

Gempa paling sering melanda Aceh...., jadi takut untuk bepergian ke Aceh (walau belum pernah kesana hehehehe).

Tanggap darurat pasca gempa???? wah nggak tau deh.... apakah di negara ini, sudah berjalan dengan baik penanganan korban gempa????

Kalo gempa di lantai disco...ajep ajep makin asyik, jadi pgn ngerasain dugem di tempat dugem yang stagenya bisa gerak2 kayak lagi gempa... (lha wong nggak gempa saja sudah oleng maklum teler ama minuman beralkohol).....

Saturday, May 1, 2010

When I read ur blog

Hmmm lumayan lama nggak nulis di blogku ini, lumayan lama nggak membaca blog teman2ku, lumayan tertegun ketika aq membaca salah satu tulisan di blog temanku...

Sebenarnya pgn nulis di blog tentang novel yang baru saja aq beli tadi siang, tapi jadi tertegun deh setelah baca blog yang satu itu....

Dia bukanlah kekasihku, dia bukanlah saudaraku, tapi dia adalah sosok yang pernah mengisi kehidupanku, khususnya kehidupan cintaku, yah tapi itu DULU.

Membaca sebagian kisah cintanya yang ditulis di blog tersebut, aq seakan kembali dalam gelembung-gelembung masa lalu, masa yang menjelaskan impian2ku, dan saat ini aq mendapatkan gambaran apa yang terjadi disaat aq sedang bermimpi.

Aq tau saat ini cerita itu sudah tidak ada gunanya lagi....namun aq masih saja tergetar ketika melihat tulisan2 itu.

Dari sekian banyak pengalaman hidup yang telah aq lalui dan rasakan, aq sadar CINTA memainkan peranan yang besar dalam hidup. Jika orang bertanya: Don, apa pendapatmu ttg cinta???

Biasanya belum aq jawab, mrk sudah memberikan definisinya masing2, dan mungkin hingga saat ini aq tidak bisa menjawabnya... karena aq hanya bisa merasakan cinta tanpa harus mendefinisikan cinta dalam bentuk untaian kata.

Novel yang aq baru saja baca judulnya "Alphawife", karangan Ollie. Yah intinya bagaimana kehidupan rumahtangga ketika istri lebih sukses dalam karir dan memeliki jabatan penting, harta berlimpah, sdgkan sang suami hanya pegawai biasa. Hanya butuh beberapa jam untuk mennyelesaikan membaca novel ini. Yah setidaknya aq jadi lebih bisa memperoleh gambaran bagaimana kehidupan berumahtangga itu.
 

Blog Template by YummyLolly.com