Sunday, January 18, 2009

GEMBLAK

Gresik, 19 Januari 2009
Minggu lalu, pas ke TGA, kok ada tulisan GEMBLAK, wah novel rupanya, baca deskripsi di cover belakang, lumayan menarik. Hmm beli ah.
Pulang, langsung baca ampe abis, gila semalaman baca, padahal besok pagi kerja jam 7 hehehehe. Yah itulah aq kalo udah pengen....yah diniati ampe puas hehehehe.
Novel tersebut ditulis ama Enang Rokajat Asura, nama yang aneh dan susah, kira-kira artinya apa yah? Judul lengkap novelnya GEMBLAK Tragedi Cinta Budak Homoseks, menarik kan judulnya. Setelah baca profil penulisnya, rupanya beliau lahir di Rancaekek, Kabupaten Bandung tahun 1965. Wah udha tua yah neh penulis.
Pendapatku setelah Nge-baca neh novel, lumayan seh. Cuman kurang dalam ajah dalam mengupas kehidupan Gemblak dengan Waroknya. Nggak ada cerita hubungan intim yang gimana gitu....(bukan ngeres lho hehehe). Mungkin krn penulisnya juga tidka pernah mengalmi menjadi Gemblak kali yaaa.... Namun sisi baiknya, bagi orang awam yang pengen tau tentang adanya suatu kehidupan GEMBLAK (budaya tah?) di Ponorogo, yah setidaknya novel ini bisa memberikan sedikit pengetahuan dan menambah koleksi buku tentang GEMBLAK (sisi lain dari homoseks).

Tuesday, January 13, 2009

Melintas batas

Gresik, 13 January 2009
Pengen rasanya terbang bebas, melakukan aktifitas yang aq inginkan, bebas berkreasi, tanpa harus terikat oleh keluarga, jarak dan waktu.
Terkadang melihat kehidupan anak-anak punk, dengan gayanya yang mungkin untuk sebagian masyarakat dianggap menjijik-kan, tapi mereka bisa begitu enjoy.
Aq sempat berpikir "gmana yah masa depan mereka? gmana pendidikan mereka? trus kedepannya gmana?, kalo ndak sekolah, hidup dari mana? ngamen? ngemis? apa mereka akan menikah (berkeluarga), mana ada calon mertua yang menerima anak punk gitu jadi menantunya?"
Kembali ke kehidupan disekitarku.
Ada temanku, sebut saja namanya Wira, dia bingung karena ingin menikah. Menikah kok bingung? Bingung kagak ada pasangan (org yang akan dinikahi) atau gmana? Usut punya usut, penyebab kebingungannya:
1) Dia bukan dari keluarga berada (kaya harta gitu).
2) Dia tidak memiliki keluarga layaknya keluarga normal (ayah, ibu, saudara), krn ayah dan ibunya telah bercerai.
3) Dia bekerja sebagai tenaga bantuan (out sourcing gitu), yah taulah gaji-nya berapa.
4) Keluarga wanita, tidak menyetujui hubungan mereka, krn menuurt keluarga wanita, temanku ini tidak berkualitas.
Waduh-waduh jadi kasihan ngeliatnya. Namun setelah perjuangan panjang, Wira diterima bekerja di perusahaan terkemuka, mendapat jabatan yang okay, gaji yang 4 kali lipat dari gaji yang biasa dia terima ketika menjadi tenaga kontrak. Sebenarnya wajar saja krn sebenarnya Wira anak yang pandai, IPK-nya saja 3,67, lulusan PTN ternama. Beberapa bulan ini, dia benar2 menikmati penghasilannya walau hampir 65% untuk membiayai keluarganya. Jadi walau dia sudah memperoleh gaji yang besar, dia masih saja merasa kurang, krn walau single dia hrs menghidupi keluarganya, hingga dia bingung, jika dia menikah nanti, bagaimana dengan keluarganya (dr segi ekonomi kaleee).
Mendengar curhat-nya, aq hanya menarik nafas panjang, yah masing2 orang memiliki masalahnya sendiri-sendiri.
Kalo aq jadi Wira:
1) menikah, nggak perlu resepsi yang gede-gedean, kalo emang perlu, ndak usah ada resepsi, cukup menikah di KUA (hmm yang penting sah lah menurut agama dan catatan sipil gitu). toh lebih baik duitnya buat kontrak rumahlah, dsb.
2) kalo keluarga wanita, tidak menyetujui hubungan, yah harus dituntaskan, di bicarakan dengan pacar ku, maunya gmana, kalo dead-lock, sedangkan cewekku lebih memilih keluarganya (ya nggak salah juga seh), ya putus saja lah.
3) kalo dilihat dr kehidupan Wira, sebenarnya dia punya masa depan karir yang bagus di prsh tsb, yah sabar saja, toh rejeki nggak bakalan kemana. Dalam jangka panjang, aq yakin Wira, akan jadi org yang sukses, krn semasa kuliah dulu walau hidupnya susah, dia bisa menuntaskan kuliahnya dengan usaha2nya yang briliant dan mengeluarkan keringat.
Kadang-kadang ada yang dilahirkan dari keluarga yang tidak sempurna, keluarga miskin lah, tapi kalo dia bisa berhasil bangkit, sekolah, bahkan ampe jadi Sarjana bukankah itu LUAR BIASA. Setahuku orang tua Wira nggak ada yang tamat SD. Bisa aq bayangkan ketika Wira di wisuda, gmana bahagianya orang tuanya (walau aq dengar ketika di wisuda, Wira hanya seorang diri, tidak didampingi ortunya). Dengan jabatannya saat ini, aq yakin Wira bisa menjadi orang kaya (kalo kesuksesan memang dipandang dari segi kekayaan), mungkin suatu hari nanti calon mertua Wira, akan menyesal ketika menolak Wira menjadi menantunya.
Dari Wira, aq jadi ingat dengan salah satu temanku, namanya Winda (teman kuliah juga). Dia kerja di Sulawesi gitu. Dia bilang dia paling sebel kaloe harus balik pulang kampung ke Surabaya,lho kok gitu, bukannya harusnya senang kalo ketemu orang tua????.
Ternyata, setiap pulang kampung, ortunya selalu nanya "Winda, kapan kamu mau nikah?, udah punya calon nduk?", hmmm kebayang deh, gmana perasaan Winda.
"Don, aq paling sebel ketika ortuku nanya gituan, belum lagi kalo orang kantor nanya kapan nikah?", puih rasanya pengen berteriak, 'SUKA-SUKA GW DONK", ups lho kok marah hehehehe.
Dulu masih awal-awal bekerja di prsh ini, aq sering ditanya "Don, kapan nikah? jangan ampe terlambat lho, temanmu si xxxx udah nikah, tinggal kamu lho yang belum". Hmmm ntah sangking seringnya ampe bosan kali yang nanya, krn gw nya nyantai dan cuek-cuek ajah.
Pengen Nikah???? ya iyahlah, SOMEDAY. nggak harus HARI INI kan...?? hehehe.
Lanjut....si Winda...
Don, tau nggak di kantor aq malah diledekin jangan ampe jadi PERAWAN TUA loh, kalo cowok terlambat nikah mah nggak apa-apa tapi kalo cewek (ada hub dengan keseburan kaleee). Trus krn media sering ngangkat isu-isu homo-lah, gay atau lesbian lah, akhirnya teman2 sumuranku di kantor pada ngeledek "Win, kamu lesbi ya?".
"Gila kaleeeee, gw tuh NORMAL, Don", ucapnya berapi-api.
Aduh-aduh, kok jadi sensi jeng, nyantai ajah lagi. Trus gmana kalo hal tsb terjadi ama aq????
Gw GAY....hmmm mungkin ya mungkin nggak.
Gw BISEX....hmmmm mungkin ya
Gw HETEROSEXUAL....hmmm nggak mungkin hahahahahaha
Menurut aq pribadi ; MENIKAH itu TIDAK HARUS DIPAKSAKAN.
Menikah bukanlah tahapan yang harus dipaksakan:
Lahir, sekolah (TK, SD, SMP, SMA, PERGURUAN TINGGI), kerja, MENIKAH, berkeluarga (pny anak), tua, MATI deh.
Ada orang yang tidak pernah merasakan apa itu namanya belajar di sekolahan, sehingga menjadi Buta Huruf, yah umumnya dari keluarga yang miskin sekali.
Ada yang belajar, mungkin hanya tamat SD, SMP atau SMA saja.
Ada yang bisa meraih gelar yang buanyak banget, sampe jadi DOKTOR lah (S3)atau apalah gitu, yang pasti bukan gelar tinju profesional hehehehe.
Ada yang menikah, berkeluarga, bahagia
Ada yang menikah, berkeluarga, tidak bahagia
Ada yang menikah, berkeluarga, tapi punya selingkuhan
Ada yang menikah, berkeluarga (krn paksaan orang tua,)
Ada yang menikah, berkeluarga (supaya tidak di cap perawan tua)
Ada yang menikah, berkeluarga (supaya tidak di cap TIDAK NORMAL-gay/lesbi)
Ada yang menikah sesama jenis (krn katanya bisa adopsi anak hehehe)
Ada yang menikah, berkeluarga, CERAI
Ada yang menikah, berkeluarga, punya Istri lebih dari satu (poligami), tapi ada ngak yah yang POLIANDRI????? hehehehe.
Ada yang memilih tidak menikah (diantaranya romo-yah dari penganut katolik gitu)
Ada yang memilih tidak menikah (krn pernah disakiti mantan pacar, TRAUMA gitu deh)
Ada yang memilih tidak menikah (krn nggak laku-laku hehehe)
Ada yang memilih tidak menikah krn Lesbi/Gay (dari pada dipaksakan, walau bisa nikah di negara2 yang mengijinkan pernikahan sejenis).
Ada yang memilih KUMPUL KEBO. hmmmm enak kaleeeee.
Ada yang memilih tidak menikah, krn tidak takut BERKOMITMEN-takut TERIKAT, krn suka BERPETUALANG.
Dikantorku ada beberapa pejabat yang tidak menikah, cuman aq belum sempat berbincang dgn mereka, rasanya sungkan ajah mau nanya "kenapa ibu/bapak tidak menikah?". Sebenarnya pengen dengar pendapatnya gitu. Pgn deh, buat buku yang isinya pandangan-pandangan orang yang memutuskan untuk TIDAK MENIKAH.
Terkadang, ucapan "loe mah enak, masih bujang, gaji full, bisa buat foya-foya", sedang aq harus mikirin susu anak, sekolah, dsb. Pengen ngebales "siapa suruh dulu nikah?", hehehehe.
Apapun keputusannya, itu merupakan hak masing-masing orang. Setiap orang ber-hak mencapai KEBAHAGIANNYA dengan definisinya masing-masing. Mau dilihat dari kacamata agama kek, sosial, dsb, intinya HAPPY, tul nggak.
Ketika melihat kumpulan anak2 punk, yang ada dipinggir jalan, makan dari makanan sisa yang ada di tempat sampah,hmmmm jijik, kasihan, nggak tega. Eh tiba-tiba salah seorang dari gerombolan itu mendekati aq, dia bilang gini "mas, kamu kok manis, mau nggak ciuman ama aq?". Waduh neh cowok, nekad amat.
"Mas, bibirnya merah. Awakku pgn ngambung awakmu", ujarnya
"Hah, waduh maaf yah Dik, saya nggak bisa", formal bgt kan jawabku hehehehe
"Mas, pasti homo yah?", godanya
"Hah (untuk kedua kalinya), tau dari mana?", tanyaku
"Aq sering kok mas disodomi, kalo mas mau mas boleh nyodomi aq, gratis. Biasanya seh kalo aq di terminal bis, dibayar 20 rb ama om-om homo itu atau dikasih rokok", jawabnya enteng.
"Hah (untuk ketiga kalinya", aq cuman bengong ajah
"Aduh dik, maaf yah, saya ndak bisa", sambil mengeluarkan uang 10.000, "ini buat beli nasi", kutinggalkan anak itu.
Seminggu berlalu......
Ketika aq main di rumah salah satu teman kantor, aq agak terkejut ketika menatap wajah itu....
Awalnya aq agak lupa dengan wajahnya, tapi raut wajah innocent itu tidak aku lupa. Dia...dia kan anak punk itu yang menawari dirinya untuk disodomi....
Cuman aq cuekin ajah, dia beda, dia bersih, ndak kumel spt yang aq temui sebelumnya.
Setelah berbincang-bincang dengan teman kantorku, akhirnya aq tanya ke temanku itu, "itu anak bapak?".
"Iyah, benar, Don."
"hmmm, namanya siapa?", tanyaku
"Farid, sini, papa kenalin ama teman ayah", panggil Pak Dimas.
"Donny"
"Farid", ucapnya sambil menjulurkan tangannya dan berjalan masuk ke kamar.
"Pak, maaf, saya pernha lihat anak bapak di pinggir jalan, maaf jadi anak punk gitu", ucapku hati-hati, takut menyinggung perasaan Pak Dimas.
"Begini..(ujarnya dengan suara gemetar), yah memang benar Don, dia bisa sebulan tidak pulang, kalopun dia pulang itupun hanya sehari saja, setelah itu dia kembali lagi kejalanan. yah kalo di rumah ini dia mandi, pakai baju yang bersih, tapi kalo dia kembali ke jalanan yah pake baju kumelnya itu".
Heran rasanya kok bisa yah....wong Bapaknya neh kerja di perusahaan terkemuka, gajinya gede, kok anaknya jadi nggak jelas gitu. Pengen nanya panjang lebar, tapi keganggu telfon dari temanku yang udah nunggu aq. Maklum tadi janjian mau renang. Yah mungkin kapan-kapan aq bisa main ke rumah Pak Dimas dan bisa tanya-tanya lagi.
Kalo aq ingat-ingat di ruang tamunya ada foto keluarga (Ada pak Dimas, istrinya, farid dan satu anak cowok lagi). Rumah pak Dimas, luamyan besar dan bagus, mobilnya ajah ada Honda Citi Z ama Kijang Innova. Jadi nggak habis pikir. Usia Farid, kisaran 16 tahunan. Sepertinya dia anak terakhir. Jadi penasaran......neh.

Monday, January 12, 2009

Roger Federer












































































































































































Gresik, 12 Januari 2009

Kemarin, lumayan juga weekendnya. Sehabis renang, ke delta, ketemu teman, trus beli majalah ASIA GLOBE, buku "MEREKA BICARA MEGA", novel "GEMBLAK". Sampai Gresik, nonton tennis, seru banget antara Andy Roddick vs Roger Federer. Hmm gila neh Roger, keren banget permainannya, almost perfect lah. Huh jadi ngefans neh ama neh orang, akhirnya pgn ngoleksi foto-fotonya.

Thursday, January 8, 2009

Satu kebohongan, Satu kesempatan lagi

Gresik, 9 Januari 2009
Ntah kenapa setiap ada seseorang yang dekat denganku, aq seakan memiliki sensor yang bisa merasakan apabila ada suatu keganjilan, termasuk jika seseorang tersebut berbohong.
Terkadang orang harus berbohong, tentu dengan pertimbangan-pertimbangan. Ada yang membedakan lies: white lies dan black lies. Jika kemarin seseorang yang dekat dengan ku melakukan "white lies" dengan pertimbangan agar aq tidak marah atas apa yang sedang dia lakukan, jujur aq kecewa...bagaimanapun juga ketika rasa percaya itu mengalami masa pertumbuhan dan harus dinodai oleh yang namanya sebuah kebohongan, bisa dibayangkan????.
Aq jadi ingat pesan salah satu temanku, dia mengatakan "Don, suatu hubungan harus dibangun dengan dasar Kejujuran, Kepercayaan dan Kesetiaan". Suatu kalimat yang logis. Jika kejujuran diwarnai dengan kebohongan, maka akan timbul ketidakpercayaan, yang akan membuka peluang pengkhianatan atas kesetiaan.
Ketika satu per satu tabir masing-masing pribadi mulai terungkap, tentu melalui proses yang tidak mudah, hingga mencapai suatu titik pemahaman yang sama, aq menganggap semua itu sbg suatu proses utk mengenal kepribadiannya dengan segala karakteristik, pemikiran dan sikapnya.
Kemarin sore, salah satu teman yang dulu pernah hadir dalam hidupku, menelfonku (dengan no hp yang tidak pernah aq kenal), awalnya agak bingung ini siapa yah? ketika mendengar suaranya, namun ketika lumayan lama, aq baru ingat siapa dia. Jadi flashback kebelakang lagi, aq sadar dia pernah melakukan kesalahan hingga membuatku malas untuk mengenalnya lagi. Ketika aq tanya ke dia "kenapa menghubungi aq?", dia menjawab dia merindukan aq dan ingin memperbaiki semuanya lagi.
Aq hanya menjawab, kita berteman saja.
Ntah kenapa aq masih saja memberikan kesempatan bagi orang-orang yang pernah hadir dihidupku, walau mereka pernah menorehkan goresan bilur dihatiku. Walau kesempatan yang aq berikan tentu HANYA HUBUNGAN PERTEMANAN.
Belajar dari pengalaman-pengalaman masa laluku, khususnya di dunia PLU, don't expect too much from ur lovers, take it easy, enjoy it, don't think too much, don't give ur heart too deep to someone.
Tapi aq tidak bisa, karena ketika aq membuka dan memberikan peluang hadirnya seseorang dihatiku, itu artinya aq serius dengan hubungan itu, bukan untuk main-main.
For someone that I care, I give u one more chance, hopefully we could make it through the rain, coloured by rainbow after all.

Friday, January 2, 2009

Long Holiday in Bali





Kuta, 3 Januari 2009; 11:02 WITA

Menjelang kepulanganku ke Kota Berhias Iman, aq sempatkan untuk nulis-nulis gt ttg liburanku selama mulai tgl 25 Des 2008 ampe 3 Jan 2009 di Pulau Dewata ini.

24 Des 2008; 16.30 WIB berangkat ke Sby, dijemput Travel BMW. Pukul 18.00 WIB berangkat deh ke Bali.

25 Des 2008; 10.30 WITA nyampe di Gatafara, Kuta. Rupanya kedatangan teman dari Jakarta 3 orang, trus cabut ke Harris Hotel (check Out), Check in ke Hotel Tjampuhan Spa, Ubud. Suasana hotel Tjampuhan natural banget, yah ibaratnya hotel ditengah hutan, tamu-tamunya 90 % bule, maklum rate room termurah 1 juta (high season). Untuk orang2 yang tinggal di kota besar, mungkin tempat ini tepat banget untuk disinggahi, karena benar2 alami banget, ada sungai, pohon, pool, spa, dsb. Kekurangan pada hotel ini yah pada swimming poolnya, walau terdapat dua swimming pool, main pool dan hot pool, tapi ukurannya kurang besar.

26 Des 2008; Check-in di Nandini Villas, Ubud. Neh Villa benar-benar menakjubkan, untuk menuju ke Nandini Villas, harus melewati gang-gang kecil, hutan dan sawah. Sempat kesasar-sasar gitu, ketika melewati sawah, jadi mikir ini benar ke arah Nandini Villa atau kagak yah???? abies dipikiranku masak ada villa di tengah sawah dan hutan. Lega juga akhirnya nyampe di Nandini, ketika masuk ke Villa, gila Indah banget, terutama swimming poolnya. Untuk menyusuri wilayah2 Nandini harus menggunakan Gantole (keren kan). Sama dengan Hotel TJampuhan, 95 % dihuni oleh Bule, yang sedang Honey Moon, neh Villa benar2 PRIVATE gitu. Cuman ada 18 kamar (kalo ndak salah). Room rate nya 1,5 juta, kalo tambah extra bed 500 rb, nasi goreng saja 100 rb, gila nggak.... Salut ama yang ownnernya, gimana bisa kepikiran buat vila ditengah hutan dikelilingi sawah.

27 Des 2008; Check-in di The Payogan, Ubud. Modelnya Cottage, Room rate 1,5 juta, suka ama kamar mandinya, natural banget, mungkin ini jadi kamar mandi favoritku hehehehe. Yang paling aq suka swimming poolnya, ampe renang 2 jam hehehehehe.

28 Des 2008; Check-in di Respatih Hotel, Sanur. Dari depan (lobby) neh hotel kecil banget yah, tapi ketika masuk ke dalam, gila luas memanjang dan langsung menghadap ke pantai. Kekurangannya pada swimming poolnya, terlalu kecil. Room rate 1 juta.

29 Des 2008; Check in di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, berseberangan dengan kamar Nyi Roro Kidul, gila neh hotel ada kamar khusus untuk tuh ratu, lengkap dengan sesajen pula, kalo ndak salah kamarnya 2401 gitu kaleee, pas menghadap laut hmmm. Room rate 900 rb. Kurang begitu berkesan ama neh hotel, yah terlalu kota kaleeee.

30 Des 2008; Check-in di Dewani Villas, Krobokan. Masuk neh Villa, two THUMBS UP deh. Jadi terinsipirasi kalo ntar pengen punya rumah dengan bentuk seperti Dewani Villas, begitu utuh satu kesatuan, alami di tengah kota hmmmmmm. Room rate 950 ribu.

31 Des 2008; Check-in di Rama Beach Hotel, Kuta. Karena malam tahun baru jadi bisa kebayang susahnya cari hotel. Baru dapat hotel jam 5 sore, gila nggak hehehehe. Swimming poolnya indah, cuman kagak sempat renang, maklum mau dugem. Room rate 950 ribu.
Beach:
Yah ke Kuta, Sanur, Pantai Biru-nah neh menarik banget pantainya krn dikunjungi ama PLU, kebayang deh udah seperti di LN, ada pantai khusus untuk PLU. Byk PSK, byk yang flirting2, tentu targetnya Bule hehehehe. Terutama salah seorang temanku yang tergila-gila nyari A**B, sampai setiap hari pengennya ke Pantai Biru. Hahahahaha.
Dugem:
25 Des 2008; Mix Well, pertamakali dugem di t4 ini, gila berdesakan, mungkin krn t4nya kagak terlalu gede.
26 Des 2008; Mix Well, dapat kenalan ama someone yang ngakunya dari Jkt, neh org seperti lagi mabuk, but It's okaylah.

30 Des 2008; Q-bar, ada acara pemilihan model gitu deh, Mambo number Six, yang jadi juaranya, masih 18 tahun kalo ndak salah. Shake hand sama Aden, sempat lihat dia di Pantai Biru.

31 Des 2008; Bali Joe, Queen. Yang menarik di Queen, ada show di atas bis, idenya okay banget, cuman para dancernya kurang luwes bergerak, mungkin takut jatuh, abies striptease di atas bis, kalo jatuh krn kepeleset lumayan tuh, patah tulang hehehehe. Hmm melewatkan pergantian tahun di Jalan Dhyana Pura, seandainya sepanjang jalan ini bisa menjadi kawasan untuk PLU, wah bisa ganti nama jadi Liberty Avenue hehehe seperti Queer as Folk aja. Yah pas pergantian tahun itulah, PLU pada memenuhi jalan raya, jadi keren gitu. Bisa kulihat kebahagiaan mereka, begitu bebas berkespresi. Life is FREEDOM.

2 Jan 2009; Mix Well, lebih asyik, krn cuman berdua hehehehe dan malam terakhir pula.

Karaoke:
2 Jan 2009; Inul Vista

Shopping:
2 Jan 2009; Krisna, Erlangga, Joger. Beli oleh-oleh buat teman2 kantor. Joger, antriannya panjang banget, jadi nggak cuman belanja yang harus berdesak-desakan tapi bayar pun juga ngantri, hmmmm sempat beli tas gitu, abies ke bali bawa dua tas doank, pulang jadi 3 tas hehehehe.

Hotels:
Tjampuhan, Nandini, Payogan, Dewani cocok banget buat HONEY MOON, yah tarif sekitar 1 juta s.d 1,5 Juta. Daerah Ubud cocok untuk menyepi, begitu tenang, natural, jauh dari kebisingan kota. My fave yah Dewani.
Liburan kale ini aq belajar lebih mengenal pribadinya, ibarat bayi, kita masih belajar berbicara, masih belajar merangkak, tawa, air mata, marah, sedih, semua kumpul jadi satu.........

Sunday, December 14, 2008

Happy Sunday

Ntah mau nulis apa...tapi lagi happy banget neh. Kemarin, walau nggak kemana-mana tapi nyaman banget di kamar. Hmm, happy krn hal yang mungkin menurut orang lain simple banget dan kagak ada special2-nya, cuman ya gitu namanya juga kenikmatan persepsi masing2 org kan berbeda.

Yah mungkin dengan ditemani oleh someone special, dunia jadi lebih indah, ntahlah..... but Thanks yah....U made me feeling so relieve.

Thursday, December 4, 2008

chit chat

Hmmm kalo awalnya dia dingin banget, tidak untuk kali ini. Apa krn topik pembicaraan yang kemarin itu pas untuk dia yah. Asyik juga ketika tau opininya mengenai dunia kerja.
 

Blog Template by YummyLolly.com