Monday, November 1, 2010

My new tattoo

Hmm senangnya setelah 2 jam ditusuk-tusuk ama jarum, akhirnya tergambar Yudistira di sisi kiri lenganku. Alasan mengapa memilih Yudistira sebagai gambar tattoo dilenganku:


http://id.wikipedia.org/wiki/Yudistira

Yudistira (Sanskerta: युधिष्ठिर; Yudhiṣṭhira) alias Dharmawangsa, adalah salah satu tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan seorang raja yang memerintah kerajaan Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Ia merupakan yang tertua di antara lima Pandawa, atau para putera Pandu.
Dalam tradisi pewayangan, Yudistira diberi gelar "Prabu" dan memiliki julukan Puntadewa, sedangkan kerajaannya disebut dengan nama Kerajaan Amarta.

Arti nama

Nama Yudistira dalam bahasa Sanskerta bermakna "teguh atau kokoh dalam peperangan". Ia juga dikenal dengan sebutan Dharmaraja, yang bermakna "raja Dharma", karena ia selalu berusaha menegakkan dharma sepanjang hidupnya.
Beberapa julukan lain yang dimiliki Yudhisthira adalah:
Beberapa di antara nama-nama di atas juga dipakai oleh tokoh-tokoh Dinasti Kuru lainnya, misalnya Arjuna, Bisma, dan Duryodana. Selain nama-nama di atas, dalam versi pewayangan Jawa masih terdapat beberapa nama atau julukan yang lain lagi untuk Yudistira, misalnya:
  • Puntadewa, "derajat keluhurannya setara para dewa".
  • Yudistira, "pandai memerangi nafsu pribadi".
  • Gunatalikrama, "pandai bertutur bahasa".
  • Samiaji, "menghormati orang lain bagai diri sendiri".

Sifat dan kesaktian

Sifat-sifat Yudistira tercermin dalam nama-nama julukannya, sebagaimana telah disebutkan di atas. Sifatnya yang paling menonjol adalah adil, sabar, jujur, taat terhadap ajaran agama, penuh percaya diri, dan berani berspekulasi. Kesaktian Yudistira dalam Mahabharata terutama dalam hal memainkan senjata tombak. Sementara itu, versi pewayangan Jawa lebih menekankan pada kesaktian batin, misalnya ia pernah dikisahkan menjinakkan hewan-hewan buas di hutan Wanamarta dengan hanya meraba kepala mereka.
Yudistira dalam pewayangan beberapa pusaka, antara lain Jamus Kalimasada, Tunggulnaga, dan Robyong Mustikawarih. Kalimasada berupa kitab, sedangkan Tunggulnaga berupa payung. Keduanya menjadi pusaka utama kerajaan Amarta. Sementara itu, Robyong Mustikawarih berwujud kalung yang terdapat di dalam kulit Yudistira. Pusaka ini adalah pemberian Gandamana, yaitu patih kerajaan Hastina pada zaman pemerintahan Pandu. Apabila kesabaran Yudistira sampai pada batasnya, ia pun meraba kalung tersebut dan seketika itu pula ia pun berubah menjadi raksasa besar berkulit putih bersih.

Kelahiran

Yudistira adalah putera tertua pasangan Pandu dan Kunti. Kitab Mahabharata bagian pertama atau Adiparwa mengisahkan tentang kutukan yang dialami Pandu setelah membunuh brahmana bernama Resi Kindama tanpa sengaja. Brahmana itu terkena panah Pandu ketika ia dan istrinya sedang bersanggama dalam wujud sepasang rusa. Menjelang ajalnya tiba, Resi Kindama sempat mengutuk Pandu bahwa kelak ia akan mati ketika mengawini istrinya. Dengan penuh penyesalan, Pandu meninggalkan tahta Hastinapura dan memulai hidup sebagai pertapa di hutan demi untuk mengurangi hawa nafsu. Kedua istrinya, yaitu Kunti dan Madri dengan setia mengikutinya.
Pada suatu hari, Pandu mengutarakan niatnya ingin memiliki anak. Kunti yang menguasai mantra Adityahredaya segera mewujudkan keinginan suaminya itu. Mantra tersebut adalah ilmu pemanggil dewa untuk mendapatkan putera. Dengan menggunakan mantra itu, Kunti berhasil mendatangkan Dewa Dharma dan mendapatkan anugerah putera darinya tanpa melalui persetubuhan. Putera pertama itu diberi nama Yudistira. Dengan demikian, Yudistira menjadi putera sulung Pandu, sebagai hasil pemberian Dharma, yaitu dewa keadilan dan kebijaksanaan. Sifat Dharma itulah yang kemudian diwarisi oleh Yudistira sepanjang hidupnya.

Tuesday, September 14, 2010

Ibadah saja di KUBURAN, Pasti Nggak Diganggu

Saya lahir dari keluarga dengan dua agama yang berbeda, Ibu Kristen & Bapak Islam, saya tidak keberatan mendengar suara adzan berkumandang, tidak keberatan dengan macetnya jalan akibat bubaran sholat Jum’at, tidak keberatan dengan pungutan di jalan raya utk pembangunan rumah ibadah, dan yang lagi ngetren minta sumbangan di pintu ATM, saya juga tidak keberatan dengan nyanyian pujian umat Kristiani, TAPI SAYA KEBERATAN KETIKA AKSI KEKERASAN TERJADI TERHADAP UMAT YG HENDAK MELAKSANAKAN IBADAH.

Salah satu pendapat di kompas.com, menyatakan:

Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda

* http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/images/user_1.jpg
Roy Hatolik Pane

Selasa, 14 September 2010 | 20:33 WIB

Buat saudara-saudara seiman… Kiranya semua dapat tenang, sabar dan penuh kasihh…sikapi dengan bijaksana. Cobalah rembuk diskusi ulang dengan pihak pemda untuk mau dan memindahkan lokasi tempat beribadah…kita tolreansi juga dong..kan itu perumahan…Lihat sekeliling kita kalau kita ibadah ( mall, jalan raya yang bukan untuk parkir ) walaupun cuman 1 minggu sekali…aduhhh menimbulkan kemacetan ( mobilnya ) kan menggangu pihak lainnn…mana kasih kita terhadap sesama ?

http://megapolitan.kompas.com/read/2010/09/14/19584164/Inilah.Kronologi.Kasus.HKBP.Ciketing-8

Saya berpikir lagi,

Mengapa umat sampai ada yang menjalankan ibadah di mall, kalo di jalan raya, kok saya jarang menemui yah (kalopun ada mungkin karena rumah ibadahnya sudah tidak mencukupi untuk menampung jemaat). Saya tau bagaimana susahnya untuk mendirikan rumah ibadah, perijinan dan IMB yang susahnya bukan main, pemda yang seakan-akan mempersulit, hingga akhirnya umat Kristiani menyewa ruangan di hotel, di gedung-gedung perkantoran, di mall, untuk dijadikan tempat beribadah.

Hmmm, apalagi dengan insiden di bekasi ini, apakah lantas lebih baik umat berdoa sendiri-sendiri saja di rumah, biar pendetanya saja yang giliran ke masing-masing rumah, nggak perlu lah umat kristiani itu berkumpul, berdiskusi, beribadah, bersilahturahmi, cukup ibadah di rumah saja, apa perlu umat Kristiani itu beribadah di kuburan saja, disarankan malam hari, kan nggak ada yang bakalan menganggu, setidaknya nyanyian pujian merdu itu mampu mengusir hawa seram dari kuburan, syukur-syukur arwah gentayangan bisa ikut berjoget gembira dan menjadi senang.

Lantas dimana peran Negara? Hmmm kebebasan beragama, kebebasan beribadah, toh saat ini Pemerintah bersikap tidak akan terlalu ikut campur urusan tersebut, sempat shock juga ketika mendengar statement dari pihak kepolisian yang menyatakan insiden tersebut murni tindakan KRIMINAL, yah terus motifnya apa Pak?. Weleh weleh…. benar-benar seperti hidup di negara kacau balau.

Benar juga kata GUSDUR dulu, jika pemerintah tidak menjamin kebebasan umat utk menjalankan ibadah, maka Indonesia hanya mulai dari Sabang hingga Banyuwangi saja, akankah itu terjadi? MUNGKIN SAJA, wong pemimpinnya tidak TEGAS sama sekali, terlalu LAMBAN seperti SIPUT.

Tulisan dosewa telah dimuat di:
http://agama.kompasiana.com/2010/09/15/ibadah-saja-di-kuburan-pasti-nggak-diganggu/

Thursday, September 2, 2010

Obsesi SBY meraih Nobel Perdamaian

Setelah menyimak isi Pidato SBY (01/09/2010) perihal memanasnya hubungan RI-Malaysia yang dipicu oleh insiden tanggal 13 Agustus 2010 di perairan Pulau Bintan, apa mau dikata, kekecewaan itu sangatlah terasa akibat dari isi pidato SBY yang begitu datar, lagi-lagi menunjukkan kelemahan SBY dalam menyikapi isu-isu penting dan terkesan sangat lamban. Insiden terjadi tanggal 13/08/2010, eh pidatonya malah tanggal 01/09/2010, respon yang sangat lamban, sama halnya dengan Menlu RI yang masih tenang-tenang saja sementara Menteri Luar Negeri Malaysia sudah mengeluarkan pernyataan yang cukup keras dan tegas.

Perang? tentu tidak semua rakyat Indonesia menyetujui hal tersebut, namun tidak bisakah pemerintah bersikap LEBIH TEGAS terhadap Malaysia, 10 (sepuluh) nota protes yang dikirimkan Menlu RI ke pemerintah Malaysia tidak ditanggapi sama sekali, bukankah ini merupakan pelecehan, jika di Negara lain, maka Negara tersebut akan memutuskan hubungan diplomatik. Tapi tidak dengan Pemerintah RI.

Soft Diplomacy yang dilakukan oleh Menlu RI terlalu lembut, kok yah tidak capai terus-terusan menggunakan soft diplomacy dengan Malaysia. Sudah saatnya mengunakan Hard Diplomacy, sekali lagi bukan untuk Perang.

Membandingkan isi pidato SBY (01/09/2010) dengan isi pidato Soekarno “Ganyang Malaysia” (27/07/1963) tentu berbeda jauh. Di era Soeharto pun, Indonesia disegani (bukan ditakuti). Soekarno, Soeharto, Soesilo (Susilo) seharusnya sama-sama kompak dalam pemikiran, kebijakan, dan sikap, dalam hal kedaulatan NKRI.

Ada yang bilang SBY itu sedang berada pada puncak NARSISME, Pencitraan yang dibangun sejak tahun 2004 masih belum dipandang cukup. Apakah mungkin SBY masih terobsesi untuk meraih nobel perdamaian? Jika Jusuf Kala (JK) pernah digembar-gemborkan untuk meraih nobel perdamaian setelah berhasil mendamaikan keadaan di Aceh, apakah SBY ingin meraih suatu momentum agar dipandang oleh Dunia sebagai Pribadi yang layak dan pantas untuk meraih Nobel Perdamaian?

Mungkin dengan meraih Nobel Perdamaian, SBY akan menyempurnakan Pencitraannya, menjabat dua kali berturut-turut sebagai Presiden RI yang dipilih rakyat secara langsung, mampu mengamankan kondisi perekonomian Indonesia dari hantaman imbas krisis ekonomi global (apakabar Bu Sri Mulyani?), dan jika harus ditutup dengan Nobel Perdamaian tentulah menjadi prestasi tersendiri bagi SBY.

Tulisan Dosewa ini telah dimuat di: http://politik.kompasiana.com/2010/09/03/obsesi-sby-meraih-nobel-perdamaian/

Sunday, August 22, 2010

Indahnya pertemanan

Senang banget kalau bertemu teman yang sudah lama tidak saling jumpa. Banyak hal yang pasti akan jadi pembicaraan walau nggak jauh-jauh dari pertanyaan, pertama seh pasti tentang fisik "loe makin gendut pertanda makmur yah" disambung dengan "kamu kerja dimana?", "udah berkeluarga? punya anak berapa?" terus berlanjut dengan kisah masa lalu, yah nostalgia begitu, mulai menanyakan kabar si A, si B, dsb, lanjut dengan bertukar no hp, add FB/twitter, pin BBM dll.

Yah diusia kepala 2, atau menjelang kepala 3, jika kita bertemu teman lama, pasti kita akan bahagia, tapi jika kita bertemu teman lama kita disaat usia kita sudah memasuki usia kepala 5 atau 6, tentu yang ditemui tidak jarang tentang keadaan yang menyedihkan, spt kondisi kesehatan yang memburuk, tunjangan hari tua yang tidak mencukupi akibat kesalahan dalam merencanakan keuangan di masa lalu, dsb.

Lebih penting mana, antara teman lama, kawan baru, rekan kerja, keluarga? sama halnya menjawab pertanyaan, masa lalu, saat ini, masa depan....

Apapun pilihannya, hubungan pertemanan itu bisa sangatlah indah, namun juga sangat buruk, tergantung apakah kita bisa berdamai dengan keadaan di masa lalu, saat ini dan masa depan.

Bisa bertemu dengan teman lama, tentu buatku bahagia, tidak jarang mereka geleng-geleng, terheran-heran dengan lompatan-lompatan yang aq pilih dalam menjalani hidup, yah aq tidak suka sesuatu yang stagnan, statis, aq lebih suka sesuatu yang terus berubah... karena Perubahan itu penting. Namun persahabatan tidak akan pernah terganti, seperti persahabatanku dengan WGEN. I miss u all my best friend, although we are seperate by distance but we still bounding in one spirit, that is called Friendship. Malam ini, walau tidak dalam formasi lengkap, namun aq merasakan keindahan persahabatan kita... Salam hangat dari Bali, semoga kita bisa saling mengisi dan mendukung dalam setiap langkah kita. Amien

Friday, August 20, 2010

Ayo KORUPSI

Korupsi 100 Miliar rupiah, divonis 3 tahun penjara, trus bebas bersyarat, wuenak tenan toh. Oh negeriku, negeri INDONESIA tercinta... . Bekerja beberapa tahun saja di Dirjen Pajak, bisa korupsi 104 Miliar, weleh weleh padahal pelakunya baru berusia 30 tahun, hebat toh.
Trus kalo punya impian jadi orang kaya, punya uang banyak, punya rumah mewah, punya kapal pesiar, mobil mewah, istri simpanan dimana-mana, gmana caranya? GAMPANG..... KORUPSI saja. So Ayo kita canangkan GERAKAN NASIONAL KORUPSI YUK dengan slogan "Ayo KORUPSI".
Duh apa nggak takut ama KPK?
Pilih mana jadi koruptor atau maling ayam? maling ayam hukuman kurungan 3 bulan, korupsi duit 100 miliar hukumannya 3 tahun penjara plus dapat remisi dan bisa bebas bersyarat...toh mending yo korupsi 100 miliar, iya toh? pakai logika yang sederhana saja.
Takut ama KPK??? jadi ingat apakabar Antasari???
Mending jadi koruptor atau teroris?
?
?
?
atau mending cuek ajah toh kita hidup di jaman edan, hidup di era twitter dan facebook, di era iphone, blackberry, ipad, hidup di era high tech, hidup di era high crime, hidup di era pencitraan politisi, hidup di era konsumtif, bukan hidup di era Soekarno-Hatta.
Apa kata Soekarno-Hatta bila melihat indahnya Pulau Lombok dalam gelap gulita akibat pemadaman listrik bergilir, miris bila melihat gemerlap cahaya ibukota, seperti bernafas dalam lumpur, mungkin itu yang mereka rasakan... belum lagi melihat praktek Gurita Korupsi... Oh Negeriku Indonesia...
Jangan heran kalo anda bertanya ke anak-anak SD, apa cita-cita mereka? dan mereka dengan serempak akan menjawab: jadi KORUPTOR kalo udah gede....

Saturday, August 14, 2010

BERKIBARLAH BENDERA kaum MINORITAS

Dua hari menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-65, kok masih belum tampak kibaran bendera merah putih di sudut-sudut jalan, yang nampak malah bendera-bendera negara lain, ada bendera Jerman, Belanda, Perancis, Itali dsb, ini pasti akibat sisa-sisa Worldcup 2010 South Africa dan masyarakat malas untuk menurunkan bendera tersebut atau masyarakat lebih senang melihat bendera-bendera negara lain yang berkibar di tanah air ini dibandingkan bendera merah putih kebanggaan kita? hmmm auh ah gelap.... nggak gelap ah, kan ada warna putihnya bendera kita hehehehe. Hmm sebenarnya kenapa yah kok warna merah dan putih yang dipilih yah. Bendera kita tuh mirip banget ama bendera negara Monako, hanya beda rasio ukuran saja, juga bendera negara Polandia cuman kebalik ajah, Putih disisi atas, Merah disisi bawah.
Bendera Merah Putih RI:


Bendera Monako:
Ada nggak seh bendera yang warnanya warna warni, kayak pelangi gitu loh. Eh ternyata ada loh, bendera Peru dan Ekuador Wiphala, Bendera Koperasi Co-operative Alliance International, Bendera mahar baba India, bendera PACE Italia, Bendera Yunani Perdamaian dan yang terakhir dan sangat popular adalah bendera LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender).
 Bendera LGBT:

Bendera pelangi, kadang-kadang disebut 'bendera kebebasan', dipopulerkan sebagai simbol lesbian , gay , biseksual dan transgender ( LGBT ) kebanggaan dan keragaman oleh San Francisco artis Gilbert Baker pada tahun 1978. The different colors symbolize diversity in the gay community , and the flag is used predominantly at gay pride events and in gay villages worldwide in various forms including banners, clothing and jewelry. Warna-warna yang berbeda melambangkan keragaman dalam komunitas gay , dan bendera digunakan terutama pada gay pride peristiwa dan di desa-desa gay di seluruh dunia dalam berbagai bentuk, termasuk spanduk, pakaian dan perhiasan. For the 25th Anniversary of the Stonewall riots , held in 1994 in New York city, a mile-long rainbow flag was created and post-parade cut up in sections that have since been used around the world. Untuk Peringatan 25 tahun kerusuhan Stonewall , diadakan pada tahun 1994 di kota New York, panjang bendera pelangi-mil telah dibuat dan pasca-parade memotong di bagian yang sejak digunakan di seluruh dunia. Bendera ini melambangkan warna kebanggan kaum gay yang mudah dikenali masyarakat.
Simbolisme multikultural dari warna pelangi itu sendiri bukanlah sesuatu yang baru. Ia mengambil bagian dalam beberapa mitos dan cerita yang berkaitan dengan isu-isu gender dan seksualitas di Yunani, Native Amerika, Afrika, dan budaya lain.

Arti per-warna :
- Red: light; (cahaya/terang)
- Orange: healing; (penyembuhan)
- Yellow: sun; (matahari)
- Green: calmness; (ketenangan/kedamaian)
- Blue: art; (kesenian)
- Lilac(ungu) : the spirit; (semangat)

Nah, udah ada yang pernah melihat Bendera RMS, GAM, OPM? 
Bendera RMS:

 Tanggal 9 Mei 1950 telah mengangkat bendera di Ambon: biru horizontal - putih - hijau dengan segitiga merah hoist, berisi tujuh bintang 5-menunjuk putih. The stars are supposed to represent the main islands of the Southern Moluccas: Buru, Ceram, Ambon, Wetar, the Tanimbar islands, the Key islands and the Aru islands". Bintang-bintang dianggap mewakili pulau-pulau utama dari Selatan Maluku: Buru, Pulau Seram, Ambon, Wetar, kepulauan Tanimbar, kepulauan Key dan pulau-pulau Aru ".

Bendera GAM:
 Bulan sabit dan bintang sebagai lambang Islam untuk disampaikan kepada Allah, hukum dan keadilan. The red stands for bravery, loyalty, truth and the willingness to make sacrifices for the right path of God. Merah berarti keberanian, kesetiaan, kebenaran dan kesediaan untuk berkorban untuk jalur kanan Allah. The white fimbriations symbolise the pureness of the objects made. The fimbriations putih melambangkan kemurnian dari obyek dibuat. The length of the flag is one-and-a-half times the height, other dimensions are laid down according the standards of the expert designers. Panjang bendera adalah satu-dan-setengah kali tinggi, dimensi lain yang ditetapkan sesuai standar dari desainer ahli.

Bendera OPM:
Nah sekarang udah tau kan bendera-bendera RMS, GAM, OPM, kalo melihat bendera tersebut berkibar di salah satu sudut tanah air ini, apa yang bakalan kamu lakukan? lapor ke polisi? mencopot bendera tersebut? atau cuek ajah? 


Trus kalo bendera Pelangi LGBT yang berkibar, apa yang akan kamu lakukan? Apakah mengibarkan  bendeara LGBT juga termasuk kejahatan? kalo iya, kasihan banget yah kaum minoritas tersebut. Mau kibarkan bendera nggak boleh, mau buat konggres nggak boleh, soalnya Indonesia punya FPI (FRONT PEMBELA ISLAM) loh bukan FPLGBT (FRONT PEMBELA LESBIAN GAY BISEX TRANSEXUAL).

Sangat menarik untuk dicatat bahwa bendera dari warna tersebut digunakan untuk barang-barang yang lain juga banyak, seperti mugs/cangkir, handuk pantai, tee-shirt, dll untuk dijual di toko-toko suvenir. Ada yang udah pernah beli? hehehe


Friday, August 13, 2010

MERDEKA...ya di BALI lah

Ketika media massa, sibuk meliput sepak terjang aksi sweeping yang dilakukan oleh FPI selama bulan Ramadhan, jadi geleng-geleng neh kepala (bukan karena pengaruh pil koplo atau apalah namanya), yah cuman heran ajah, kok yah penutupan tempat-tempat yang dianggap maksiat semisal Salon Esek-Esek, Panti Pijat Plus-plus, Kawasan Pelacuran, Warung Remang-remang (bukan karena nggak mampu bayar listrik) cuman dilakukan selama bulan ramadhan. Suatu hal yang lucu bukan. Satu tahun terdiri dari dua belas bulan, cuman satu bulan doank yang harus SUCI, sungguh Bangsa yang MUNAFIK.

Belum lagi ada Peraturan Daerah yang mengatur agar selama Bulan ramadhan, tempat-tempat hiburan harus tutup alias tidak beroperasi. Yang jadi pertanyaan, tuh karyawan-karyawannya mau digaji pakai apa? pakai kitab suci? atau memang Pemda atau FPI mau menanggung biaya gaji selama 1 bulan PLUS THR? Nah harusnya kan dipikirkan sebelum mebuat kebijakan apalagi melakukan tindakan ANARKIS. Inilah salah satu bukti REPUBLIK KACAU BALAU.

Nggak heran kalo aksi separatisme di beberapa daerah di Indonesia muncul, mau RMS, mau GAM, mau Papua Merdeka lah... belum lagi wacana mendirikan NEGARA ISLAM INDONESIA (yang sempat ditayangkan di salah satu tv swasta di Indonesia-jadi heran kok yah tema seperti ini dijadikan topik perbincangan, makin senang saja tuh TERORISME). Sudah lupa kali bangsa ini terhadap ke-BHINEKATUNGGALIKA-an-nya.

Terus kalo di Bali gmana? di Bali mah mau bulan ramadhan kek, mau datang bulan (eh keliru), nggak ngaruh, semua berjalan dengan harmonis, malah kalo Bulan Purnama masyarakat bali sibuk ke Pura, Sembahyang, Hebat kan. Kalo bicara soal toleransi, datanglah ke Bali, pada saat hari raya Nyepi, semua orang menghargai, Bali benar-benar Gelap, Sunyi, Sepi. Nggak peduli agama apa, harus patuh mengikuti aturan main. Toh tujuannya baik, nggak pakai pemaksaan apalagi aksi ANARKIS kan.

Nggak heran, Bali selalu mampu menjadi daya tarik orang dikunjungi, selain karena keindahan alam tentunya. Bule-bule dari manca negara datang berkunjung, belum lagi wisman domestik, dan banyak juga yang akhirnya kerja dan menetap di Bali, mulai dari pekerja profesional, gigolo, PSK, drug dealer, seniman, hotelier, dsb.

Di Bali, mau pake sandal jepit, mau telanjang dada, mau topless, sah sah saja, benar-benar MERDEKA.....toh tingkat kriminalitas tidaklah setinggi daerah2 lain di Indonesia. Parkir saja sepeda motor sembarangan, hasilnya tidak bakal hilang (yah mungkin satu dua hilang) tapi coba kalau di Jawa (parkir di depan pagar 1 menit saja wus wus wus bablas hehehehe.
 

Blog Template by YummyLolly.com