Sebenarnya seringkali media massa mewartakan tentang kasus-kasus penggusuran rumah gitu, beberapa hari ini koran Jawa Pos memberitakan tentang eksekusi penghancuran rumah2 warga di Genting, Surabaya. Baca koran hari ini, ntah kenapa hatiku jadi gundah gulana, melihat picture di koran tsb timbul rasa iba. Andai aq atau keluarga atau teman dekatku yang mengalami kejadian seperti itu, hmm rumah yang biasanya menjadi tempat beristirahat, tempat bersendau gurau dgn keluarga dsb, dihancurkan begitu saja.
Terlepas dari faktor legal atau tidaknya...aq hanya mempertanyakan:
mereka semua adalah warga negara Indonesia, penduduk Indonesia, begitu luas wilayah negara ini, tapi apakah warga negara tidak bisa merdeka di negaranya sendiri.
Bisa dibayangkan bagaimana warga miskin bisa "Mampu utk membeli rumah" padahal untuk hidup (makan) sehari-hari sudah begitu susah.
Kontras dengan kenyataan yang ada,
Banyak teman2 ku yang berlomba-lomba membeli rumah, ada yang sudah punay rumah dua masih membeli rumah lagi dengan alasan investasi lah, hmmm memang tidak salah, cuman aq jadi merinding sendiri, begitu besar jurang antara warga miskin dengan kaum berlebih.
Tanggal 4 Nov 2008, diadakan pilkada JATIM putaran ke-dua, hmmm sebenarnya apa yang ada di benak calon Gubernur yah melihat kondisi yang carut marut tidak jelas begini.
Masing2 orang berkompetisi yang terkadang menjadi "kurang" peduli dengan lingkungan dan kehidupan sekitar.
0 comments:
Post a Comment